Laman

Kamis, 10 Juni 2010

Penyakit TBC pada mahasiswa

Banyak mahasiswa yang tinggal jauh dari orang tua dan kost, sering makan diluar rumah kemudian dirawat di rumah sakit karena terkena Typhoid. Penyakit lain yang perlu diwaspadai bagi mahasiswa tinggal ditempat kost adalah penyakit TBC.
Untuk mencegah penyakit typhoid atau biasa disebit tifus , perlu waspada agar memilih tempat makan yang terjamin kebersihannya, atau bila perlu kost dirumah yang juga menyediakan makan sehingga resiko terkena tifus jauh lebih kecil ( penyakit ini ditularkan melalui makanan, dengan perantaraan lalat atau air pencuci yang terkontaminasi ) . Beberapa tahun yang lalu ada seorang teman menceritakan anaknya terkena TBC paru karena sering lembur, kurang tidur dan kurang memperhatikan kecukupan makan , kemudian ternyata hal ini terjadi juga pada salah seorang keponakan yang saat ini kuliah di Bandung. Anaknya tinggi besar , gizinya terjamin karena tinggal dirumah keluarga , dengan pembantu, dan dengan makanan yang selalu mencukupi jumlah maupun nilai gizinya. Suatu saat mengalami demam , batuk batuk ringan, badan tetap gemuk namun hasil pemeriksaan berakhir pada kesimpulan diagnosa adanya cairan dalam selaput paru karena Tuberkulosis, selanjutnya mendapatkan pengobatan sebagai penderita TBC setelah tindakan pengeluaran cairan. Faktor utama yang menyebabkan daya tahan tubuh turun sehingga mudah tertular TBC adalah kurang istirahat dan kurang tidur. Dengan kegiatan yang sangat padat, sering kurang tidur , sering tidur dikampus bergerombol dengan teman teman , kemungkinan besar tertular kuman dari salah satu teman atau bisa juga tertular dijalan melalui udara yang tercemar kuman. Penyakit TBC ditularkan saat seorang penderita batuk atau bersin atau berbicara dan melepaskan banyak kuman ke udara , tetesan dahak yang mengering dan terhembus angin dapat menjadi sumber penularan. Resiko tertular penyakit TBC di Indonesia cukup tinggi mengingat negara kita merupakan penyumbang penderita nomor tiga terbesar didunia setelah Cina dan India. Banyak diantara kita yang tertular kuman TBC tetapi tetap sehat sehat saja karena daya tahan tubuh yang tinggi , yang diperoleh dengan cukup istirahat, serta menjaga kualitas makanan yang bergizi. Namun sebagian dapat menjadi penderita dikemudian hari saat daya tahan tubuh turun karena ada kuman TBC yang bersifat dormant ( bersembunyi didalam tubuh kita dan tidak menimbulkan sakit ) , misalnya saat seseorang kemudian menjadi pengidap HIV atau saat status gizi sangat turun atau karena kurang tidur. Jadi, sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh, dengan cukup tidur dan makanan bergizi. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan tinggal di rumah yang sehat, dengan cukup sinar matahari yang masuk , menggunakan lysol saat mengepel lantai rumah , sering menjemur tempat tidur. Menemukan dan mengobati sumber penularan ( penderita ) seawal mungkin merupakan upaya pencegahan penularan juga , disarankan mereka dengan batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih diperiksa dahaknya untuk memastikan adanya kuman TBC atau tidak . Bila ternyata positif TBC dapat segera memulai pengobatan dan tidak lagi menjadi sumber penularan .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar