Laman

Senin, 30 Mei 2011

Nyamuk Penular DBD

Dari berbagai nyamuk yang ada disekitar kita, yang dapat menularkan virus Dengue penyebab penyakit DBD adalah nyamuk Aedes Aegypti betina. Nyamuk ini mendapatkan virus
saat menghisap darah dari seorang penderita DBD atau seseorang yang tidak sakit tetapi mengandung virus Dengue didalam darahnya,  sekitar 1 minggu kemudian  virus sudah ada didalam kelenjar liurnya dan siap  ditularkan kepada orang lain yang digigitnya. Didalam darah manusia virus Dengua akan mati dengan sendirinya dalam waktu  1 minggu.

Nyamuk Aedes Aegypti tidak dapat berkembang biak di selokan/got atau air yang berhubungan dengan tanah. Namun berkembang biak ditempat penampungan air jernih dan barang barang yang memungkinkan tergenangnya air seperti bak kamar mandi, kloset tidak tertutup yang tidak pernah disiram, tempat minum burung, vas bunga, air penampungan lemari es/dispenser, alas pot bunga, talang air yang tersumbat, kaleng bekas, botol bekas, ban bekas dll.   Siklus hidupnya secara berurutan dari telur menjadi jentik, kenudian menjadi kepompong dan menjadi nyamuk berlangsung selama 9 - 10 hari.

Nyamuk Aedes Aegypti :
  • Berwarna hitam belang belang putih diseluruh tubuhnya. Berumur rata rata 2 minggu, nyamuk betina dapat hidup sampai 2 - 3 bulan.
  • Nyamuk betina menggigit/menghisap darah setiap 2 hari pada pagi hari sampai sore hari, nyamuk jantan menghisap sari bunga/tetumbuhan yang mengandung gula.
  • Mampu terbang sampai 100 meter. Setelah menghisap darah akan mencari tempat hinggap ( beristirahat ) pada benda benda yang tergantung seperti pakaian, kelambu ataupun pada tumbuh tumbuhan dekat dengan tempat berkembang biaknya.
  • Setelah masa istirahat selesai, nyamuk betina akan meletakkan telurnya didinding tempat penampungan air . Setiap kali bertelur berjumlah sekitar 100 butir.
Telur nyamuk Aedes Aegypti :
Berwarna hitam dengan ukuran 0,7 mm.   Ditempat yang kering ( tanpa air ) dapat bertahan sampai 6 bulan, akan menetas menjadi jentik dalam waktu 2 hari setelah terendam air.

Jentik nyamuk Aedes Aegypti :
Berukuran 0,5 - 1 cm.   Selalu bergerak aktif didalam air, berulang ulang dari bawah keatas permukaan untuk bernapas, turun lagi dan naik lagi.  Pada waktu beristirahat posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air , sering didaerah dekat dinding penampungan air.

Kepompong :
Berbentuk seperti koma dengan gerakan yang lamban, sering berada dipermukaan air.


Sumber :

  • Menggerakkan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk, petunjuk bagi kader dan tokoh masyarakat, Depkes RI, pusat penyuluhan kesehatan masyarakat.
  • Buku pelatihan Pemberantasan sarang Nyamuk ( PSN ) DBD, Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar