Laman

Jumat, 03 Juni 2011

Masalah Penanganan Hipertensi

Tekanan darah merupakan tekanan pada pembuluh darah arteri saat jantung berdenyut memompakan darah keseluruh tubuh dan saat jantung beristirahat sesudahnya. Tekanan darah yang normal
seharusnya 120/80, tekanan diatas 140/90 merupakan kondisi tekanan darah tinggi ( Hipertensi ), tekanan antara 120/80 - 139/89 adalah kondisi pra Hipertensi. Angka kesakitan hipertensi di masyarakat diperkirakan sebesar 20 - 30 % , meningkat dengan bertambahnya umur dan lebih tinggi pada etnis tertentu .

90 % Hipertensi merupakan Hipertensi essensial atau primer yang penyebabnya belum teridentifikasi, kemungkinan karena faktor keturunan dan faktor lingkungan,  sebagian kecil sisanya sebanyak 10 % adalah Hipertansi sekunder yang penyebabnya dapat diidentifikasi karena adanya kelainan pada ginjal ( pada sekitar 50 % kasus sekunder ) atau pada kelenjar adrenal di ginjal ataupun karena adanya kelainan pada pembuluh darah arteri.

Penyakit darah tinggi ( Hypertensi ) sering disebut sebagai silent killer, banyak kasus kasus tanpa gejala yang tidak diobati selama bertahun tahun bahkan selama puluhan tahun, suatu saat datang berobat dalam kondisi mengalami kedaruratan seperti serangan jantung, stroke ataupun rusaknya penglihatan. Kondisi ini sering juga terjadi pada kasus kasus yang telah terdeteksi namun tidak tertangani dengan tepat karena ketidak patuhan berobat penderita. Walau telah dijelaskan tentang pentingnya pengobatan secara terus menerus, cukup banyak penderita yang merasa bosan dan ingin berhenti minum obat ( masih minum obat menandakan belum sembuh )  antara lain dengan mencoba obat obatan herbal .  Kondisi kedaruratan medis tersebut diatas disebabkan adanya kerusakan organ yang terjadi setelah Hipertensi berlangsung lama ( kronis ), sehingga pencegahannya adalah melalui  deteksi segera seawal mungkin dilanjutkan dengan pengobatan dan kontrol secara terus menerus.  Perlu adanya kesadaran di masyarakat tentang pentingnya screening tekanan darah, mengingat banyaknya kasus tanpa gejala/keluhan.  Tekanan darah yang baik adalah dibawah 140/90 , untuk mereka dengan Diabetes ataupun gangguan ginjal sebaiknya dibawah 130/80.  Pengukuran tekanan darah dengan sphygmometer air raksa ataupun secara digital cukup mudah untuk dipelajari dan dilaksanakan oleh siapa saja, sehingga pemeriksaan tekanan darah sendiri dirumah sambil berobat ( selain saat berkunjung ke dokter ) bagi penderita Hipertensi akan memonitor secara lebih sering dan tepat waktu , keberhasilan kontrol tekanan darah .

Sumber :
Kuan Hue Ng MBBS MRCP ;  Adrian G Stanley BSc MRCP ; Bryan Williams BSc MD FRCP FAHA, Hypertension, Medical Progress, January 2011. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar