Laman

Sabtu, 07 Mei 2011

DBD Dan Chikungunya, Penyebaran Serta Penanggulangannya

Penyakit Demam Berdarah dan Chikungunya disebabkan oleh virus yang berbeda, namun keduanya sama sama
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau gigitan nyamuk Aedes Albopictus. Hingga saat ini vaksin untuk mencegah kedua penyakit ini belum diketemukan sehingga upaya untuk menurunkan angka kesakitannya adalah melalui kegiatan pencegahan, dengan mencegah perkembang biakan nyamuk penularnya melalui kegiatan 3 M ( Menguras,Menutup dan Menimbun ) secara terus menerus , serta   dengan mencegah terjadinya penularan penyakit dari kasus yang terjadi melalui kegiatan penanggulangan kasus ( pemeriksaan disekitar lingkungan penderita untuk menetukan ada tidaknya resiko penularan, diikuti kegiatan pengasapan bila ternyata ada resiko terjadinya penularan, dilanjutkan dengan kegiatan rutin 3M sekali seminggu ).  Kegiatan pengasapan ( penyemprotan ) bermanfaat membunuh semua nyamuk yang mengandung virus dan berpotensi menularkan virus, namun akan diikuti munculnya nyamuk baru bila tidak disertai kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M .  Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dapat juga dilaksanakan dengan menaburkan bubuk larvasida ( pembunuh larva ) atau dengan memelihara ikan ditempat penampungan air.

Sebagian kecil dari mereka yang tertular virus Dengue mengalami gejala demam disertai peningkatan permeabilitas pembuluh darah, menyebabkan terjadi kebocoran keluarnya cairan dari pembuluh darah disertai turunnya kadar thrombosit darah menimbulkan gejala Demam Berdarah Dengue ( DBD ). Dari setiap kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD ) ataupun Denguae Shock Syndrome ( DSS ) yang dirawat dirumah sakit, diperkirakan terdapat 150 - 100 kasus tanpa gejala ataupun dengan gejala demam Dengue ringan disekitar penderita. Sebaliknya pada penyakit Chikungunya, gejala demam tinggi dengan nyeri otot dan sendi berat yang menyebabkan kelumpuhan  sering timbul pada sebagian besar dari mereka yang tertular sehingga selalu menimbulkan kepanikan di masyarakat.     Dalam berita antaranews.com disebutkan, 60 orang warga diserang saat wabah Chikungunya di kabupaten Magetan,  Jawa Timur pada bulan Pebtuari 2011 dengan rata rata dalam setiap keluarga lebih dari 1 orang menderita sakit. Sementara itu, saat wabah pada bulan april 2011 disebuah desa di kabupaten Boyoali Jawa Tengah, disebutkan bahwa 65 % dari 203 keluarga yang ada terserang penyakit ini.


Pada penyakit Chikungunya, yang lebih menonjol rasa sakit pada sendi terutama menyerang sendi pada siku, lutut, pergelangan  tangan/kaki, pinggul yang bisa berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Demam tidak bersifat bifasik ( suhu tubuh turun pada hari ke 2 atau ke 3 kemudian naik lagi )seperti yang umumnya terjadi pada DBD, periode demam lebih singkat sekitar 5 hari bahkan kadang kadang tanpa gejala demam, sering disertai bercak kemerahan di kulit.  Penyakit Chikungunya dan demam Dengue ringan bersifat self limited, dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan cukup dengan obat obat simtomatis untuk  mengatasi gejala yang ada .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar