Laman

Sabtu, 28 Mei 2011

Penyakit Rematik Sendi

Ada lebih dari 100 macam penyakit rematik yang menimbulkan keluhan nyeri ataupun pembengkakan pada sendi maupun otot. Sebagian kecil yang paling sering
terjadi antara lain :
  • Osteoartritis : Merupakan penyakit degeneratif ( kemunduran fungsi ), bersifat kronis, paling sering menyerang sendi sendi yang harus memikul beban tubuh ( panggul, lutut, tulang belakang ) dan sendi sendi pada jari, lebih banyak terjadi pada wanita.
  • Rematoid Artritis : Merupakan suatu proses autoimun kronis dimana kerusakan sendi terjadi akibat reaksi kekebalan tubuh terhadap jaringan.  Terjadi destruksi jaringan sendi menyebabkan deformitas,kerusakan struktur struktur penunjang sendi seiring dengan perjalanan penyakit. Pada umumnya disertai gejala umum seperti demam, lemah, anemia, berat badan menurun, tidak nafsu makan. Dapat juga disertai adanya proses radang pada jantung, paru, pembuluh darah ataupun pada mata, kadang kadang disertai munculnya nodul ( benjolan ) dibawah kulit terutama disekitar sendi siku.
  • Lupus : Termasuk penyakit autoimun kronis, jarang menyebabkan deformitas, sering disertai ruam kemerahan pada kulit di pipi, leher, anggota gerak ataupun ditubuh, dapat juga disertai kerontokan rambut, ulserasi pada selaput lendir di mulut dan kerongkongan, peradangan pada paru/jantung/ginjal.
  • Gout : Bersifat kronis, akibat gangguan metabolisme purin ( ada dalam makanan dari hewan / sayuran ) menyebabkan peningkatan kadar asam urat didalam darah, kristalisasi dan penimbunan asam urat monohidrat pada sendi sendi dan jaringan jaringan disekitarnya menyebabkan reaksi radang disertai rasa nyeri.   95 % penderita adalah pria, timbulnya serangan penyakit dapat dipicu oleh pembedahan, trauma, obat obatan, alkohol, stress emosional.  Serangan awal secara akut  berupa pembengkakan dan nyeri pada satu sendi paling sering di pangkal ibu jari kaki ( dapat juga terjadi di pergelangan tangan/kaki, lutut, siku ) disertai gejala demam dan lemah yang berlangsung selama beberapa hari.  Saat kambuh kembali akan menyerang beberapa sendi, kekambuhan  terjadi beberapa kali dalam setahun.  Bila tidak diobati akan menjadi kronis,  jarak antar serangan menjadi semakin pendek dan lamanya serangan menjadi makin lama , terbentuk tofi ( benjolan krisal urat ) disekitar sendi.
Osteoartritis merupakan penyakit sendi yang paling sering terjadi, bersifat kronik progresif lambat, tidak disertai gejala radang ( merah, bengkak, panas pada sendi ), gejala awal jarang muncul pada usia dibawah 40 tahun. Merupakan penyakit degeneratif, dimana tulang rawan pada permukaan sendi mengalami  perubahan komposisi kehilangan sifat kompresibilitasnya yang unik, menyebabkan terjadinya perubahan perubahan biomekanik dan biokimia didalam sendi. Jumlah mereka yang diserang makin meningkat dengan bertambahnya usia, 80 % dari mereka yang berusia diatas 55 tahun terbukti secara radiologis menunjukkan adanya proses penyakit ini, namun tidak semuanya  menunjukkan adanya gejala klinis penyakit. 
Faktor resiko seseorang menderita Osteoartritis antara lain : obesitas, faktor keturunan, umur ( diatas 40 tahun ), adanya kelainan sendi bawaan/trauma pada sendi  ( dapat terjadi pada usia dibawah 40 tahun ),riwayat menderita rematoid artritis, menderita Osteoporosis,pemakain berulang sendi dalam jangka panjang ( misalnya sendi leher pada dokter gigi,sendi pergelanagan tangan pada tukang cat ). 
Terutama pada wanita, tumbuhnya tulang pada permukaan dan tepi sendi, sering menyebabkan timbulnya nodul ( benjolan ) pada sendi jari.  
Gejala penyakit Osteoartritis bersifat progresif lambat, semakin berat dengan berjalannya waktu, tidak ada obatnya namun perjalanan penyakitnya dapat dikontrol. Upaya penanganannya bertujuan untuk : mengurangi gejala, meningkatkan mobilitas dan flexibilitas sendi, meminimalkan terjadinya kerusakan sendi lebih lanjut.  Pengobatannya terdiri dari : Penurunan berat badan ( untuk menurunkan resiko agresivitas kerusakan sendi ), menghilangkan rasa sakit dengan obat obatan atau dengan kompres panas dan dingin, suplemen dengan vit C, vit D, minyak ikan ( mencegah progresivitas kerusakan sendi ), latihan fisik ( berjalan kaki, berenang,stretching ) untuk menguatkan otot disekitar sendi / meningkatkan mobilitas sendi / meningkatkan stabilitas sendi serta menahan kerusakan lebih lanjut . Pada kondisi tahap lanjut perlu dilakukan suntikan kedalam sendi ataupun tindakan operasi .

Sumber :
The Merck Manual, 2nd edition.
Sylvia A Price, Lorraine M Wilson, Osteoarthritis, Patofisiologi, konsep klinis proses proses penyakit.
Tonia L Vincent,MRCP,PhD ;  Fiona E Watt,MRCP,PhD , Osteoarthritis, Medical Progress, March 2011.
WWW emedicinehealth. ; ehealthMD


1 komentar: