Ibu Rumah Tangga Bahagia

Seorang teman bercerita, tentang seorang ibu rumah tangga yang tidak bahagia dirumah, merasa kurang diperhatikan,
kurang dihargai ..........................sebagai seorang ibu rumah tangga yang merangkap juga sebagai karyawan akhirnya membiasakan diri selalu pulang malam..............rumah tidak terlalu dipentingkan, membuat anak menjadi sedih ................... dan terganggu pelajarannya disekolah , bahkan tidak mau sekolah lagi.   Akhirnya sang ibu sembuh setelah diajak berdikusi dan berdoa khusuk dengan seorang ulama.

Sementara itu adalah seorang ibu yang lain................. setelah berhenti bekerja, kemudian pembantu dirumah juga tidak ada lagi........................ menjadi bingung dan merasa kesepian. Suami masih aktif bertugas, 2 orang anak remaja sibuk dengan sekolah dan teman teman , mereka kurang membantu urusan rumah tangga.  Ibu menjadi sering marah marah, merasa suami kurang menghargai, begitu juga anak anak.  Rasanya seperti seorang pembantu rumah tangga saja. Sering merasakan waktu yang begitu panjang sampai bertemu dengan anggota keluarga yang lain.   Akhirnya perlahan lahan menyibukkan diri dengan hampir semua kegiatan yang ada di lingkungan, sambil tetap membereskan semua tanggung jawab urusan rumah tangga. Mengikuti kegiatan arisan tingkat RT, arisan tingkat PKK, sebagai kader Posyandu, sebagai anggota jumantik, kegiatan pengajian , senam tingkat kecamatan.   Sibuk betul, hampir setiap hari ada kegiatan seperti masih aktif bekerja saja rasanya...........namun menjadi merasa berbahagia dan gembira selalu, dengan sendirinya suami dan anak jadi lebih terdorong membantu membereskan urusan rumah tangga karena keterbatasan waktu ibu.