Laman

Kamis, 01 Juli 2010

Penanggulangan Kasus DBD


Sesuai kebijakan nasional penanggulangan kasus DBD, setiap kasus atau tersangka kasus DBD yang ada di masyarakat harus segera dilaporkan ke puskesmas terdekat agar dapat segera dilakukan kegiatan penanggulangan dalam rangka mencegah terjadinya penularan.Sesuai kriteria WHO ,
tersangka DBD adalah penderita demam tinggi mendadak tanpa sebab jelas disertai tanda tanda perdarahan sekurang kurangnya uji tourniquet ( uji bendung pemb darah ) positif dan atau thrombocyt kurang dari 100.000.
Seorang tetangga yang tinggal didepan rumah mengalami demam pada tanggal 25 Juni 2010 , hasil pemeriksaa darah pada hari ke 3 demam tanggal 27 Juni menunjukkan thrombocyt 127.000 karena itu langsung masuk rawat inap di RSPP Jakarta Selatan. Hasil pemeriksaan darah keesokan harinya pada hari ke 4 demam, thrombocyt turun menjadi 115.000 menunjukkan masih adanya kecenderungan turun karena masih adanya proses kebocoran yaitu keluarnya cairan dari pembuluh darah. Menurut teori, thrombocyt biasanya mulai cenderung meningkat kembali sejak hari ke 6 demam.
Pada hari senin, surat keterangan dari rumah sakit dilaporkan ke puskesmas, ditindak lanjuti kegiatan kunjungan rumah oleh petugas puskesmas untuk memeriksa jentik dirumah penderita dan beberapa rumah disekitarnya, diikuti kegiatan pengasapan yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2010 ( pada hari ke 6 demam ). Seorang penderita DBD mengandung virus didalam darahnya ( viremia ) dan berpotensi sebagai sumber penularan sejak 2 hari sebelum demam dan selama 5 hari pertama demam. Seandainya nyamuk menggigit penderita 2 hari sebelum demam , liurnya akan mengandung virus dan dapat ditularkan saat menggigit orang lain 7 hari kemudian atau pada hari ke 5 demam. Jadi pengasapan yang terlaksana pada hari ke 6 demam ini masih terlambat 1 hari.
Sesuai dengan ketentuan, pengasapan akan dilaksanakan 1 kali lagi 1 minggu setelah pengasapan pertama. Pada saat pengasapan pertama semua nyamuk yang telah menggigit penderita dan mengandung virus Dengue akan mati, namun akan muncul lagi nyamuk nyamuk baru dari jentik yang mungkin ada dan tidak mati dengan penyemprotan, yang akan menggigit penderita viremia yang mungkin ada disekitar penderita ( dengan gejala demam ringan atau tanpa gejala ) untuk selanjutnya dapat ditularkan lagi kepada orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar