Laman

Senin, 01 Agustus 2011

Pengaruh Narkoba Pada Otak

Otak dan sumsum tulang belakang sebagai sistem saraf pusat bersama dengan saraf tepi ( serabut serabut saraf yang menghubungkan saraf pusat dengan semua bagian tubuh ) memungkinkan
terjalinnya komunikasi antara berbagai sistem tubuh manusia, sehingga dapat berfungsi secara harmonis.  Berbagai fungsi penting yang diatur oleh kesatuan sistem kerja saraf , antara lain :
  • Kemampuan untuk dapat memahami,memberi respon terhadap setiap rangsangan yang diterima ( penglihatan, pendengaran, pengecapan asin/manis/pahit dilidah, rasa panas/nyeri/raba dikulit ).
  • Koordinasi gerakan dan keseimbangan tubuh.
  • Pengaturan sistem pencernaan, sistem pernapasan, jantung dan tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh, suhu tubuh, rasa lapar dan haus, siklus tidur/bangun.
  • Pengaturan proses penalaran, ingatan, intelegensia, alam perasaan, emosi, perilaku emosional, perilaku seksual.
Kesatuan sistem kerja tersebut berfungsi dengan melepaskan sinyal sinyal listrik disepanjang serabut saraf dan dengan melepaskan zat kimia ( neurotransmitter ) antar sel saraf / pada organ organ tubuh yang dipersarafi.  Terdapat sekitar 30 jenis neurotransmitter (serotonin, dopamin, norepinephrin, glutamat, asam gama aminobutarat, acetilcholin dll ) yang dihasilkan dan dilepaskan oleh sel sel saraf , untuk kemudian ditangkap oleh sel khusus ( reseptor ) dalam rangka pelaksanaan fungsi yang dikehendaki.

Sistem limbik didalam otak selain mengatur emosi, merupakan sirkuit kenikmatan ( sebagai sistem pertahanan kehidupan dimana setiap aktivitas dengan respon rasa puas/nikmat seperti makan,seks ataupun narkoba ditandai sebagai kegiatan penting untuk diulang ) . Pada umumnya obat obat golongan narkoba banyak menambah jumlah dopamin pada sirkuit tersebut ( 2 - 10 kali lebih tinggi dari pada kondisi normal ), diikuti kondisi tanpa narkoba dengan dopamin lebih rendah dari pada biasanya, sehingga timbul dorongan kuat mengulang pemakaian obat ( adiksi ), dengan dosis yang lebih tinggi. Kondisi ini suatu saat akhirnya dapat menimbulkan over dosis dengan berbagai efek samping seperti demam,gangguan pernapasan, gangguan jantung , kejang sampai menyebabkan kematian .

Sumber :
Patofisiologi,konsep klinis proses penyakit.edisi 4, Penerbit buku kedokteran,EGC
Drugs,brain and behaviour, the science of addiction , National Institute of Drug Abuse, revised 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar