Laman

Selasa, 05 Juli 2011

Kota Bajak Laut, Port Royal

Pada tahun 1657, Port Royal, sebuah kota pelabuhan dan kota bajak laut ( dari sekitar 3000 penduduknya, 1500 diantaranya adalah perampok ) di Jamaika
sedang dalam masa keemasannya.  Menjadi kota terkaya dan teramai di Karibia, 40 tahun sebelumnya merupakan daerah pantai yang sepi kemudian menjadi tempat tinggal para perampok swasta ( berbeda dengan perampok/bajak laut pada umumnya, mereka secara legal menyetorkan 25 % hasil rampasannya kepada pemerintah Inggris , khusus menyerang kapal kapal kaya spanyol ). diikuti kedatangan para pedagang karena adanya kekayaan hasil rampasan.  Para perampok swasta pada umumnya berasal dari warga Inggris kelas buruh kontrak, yang hanya dapat merubah nasib mereka sebagai budak dengan datang ke Jamaika dan kemudian bekerja sebagai perampok. Saat itu terkenal adanya seorang admiral armada perampok yang paling berani dan sukses bernama kapten Henry Morgan yang seperti juga pimpinan perampok lainnya bersifat demokratis, selalu membagi hasil jarahan mereka secara merata. Pada tahun 1668, saat Portland dibawah gubernur Modyford terdapat pertentangan antara seorang bangsawan bernama Thomas Lynch ( yang menginginkan adanya perubahan kearah pertanian ) dengan Henry Morgan ( yang mengganggap perampok swasta merupakan kegiatan yang terbaik karena meningkatkan kehidupan rakyat kecil ). Gubernur berpihak pada kapten Henry Morgan karena adanya setoran dari hasil perampokan.  Beberapa saat kemudian, dilakukan serangan ke pelabuhan kaya Spanyol Portobello, berhasil membawa banyak kekayaan sehingga kapten Henry Morgan dianggap sebagai pahlawan oleh sebagian besar masyarakat di London. Terbius ambisi kekayaan dan ketenaran, pada tahun 1670 menyerang kota terkaya Spanyol Panama tidak lama setelah raja Inggris Charles II menanda tangani perjanjian damai dengan Spanyol yang antara lain menyatakan tidak akan ada penyerangan oleh warga Inggris pada wilayah Spanyol.   Serangan ke Panama tidak banyak memberikan harta kekayaan seperti yang diharapkan, sementara Henry Morgan kemudian ditahan di menara London karena tidak mematuhi isi perjanjian raja.  Gubernur Port Royal pada tahun 1671 adalah Thomas Lynch yang menghentikan kegiatan para perampok swasta, mengganggapnya sebagai tindak kejahatan, meningkatkan kegiatan pertanian didukung kegiatan import budak dari Afrika secara besar besaran, namun memanfaatkan juga kapal kapal kerajaan Inggris untuk menyelundupkan senjata kepada Sspanyol. Penyelundupan secara ilegal menyebabkan Thomas Lynch dipanggil ke London pada tahun 1674, Henry Morgan dibebaskan dan dikirim kembali ke Jamaika untuk menduduki jabatan sebagai deputi gubernur dengan  harapan dapat membantu keberhasilan menghentikan kegiatan perampokan, namun secara diam diam malah mendorong aktifnya kembali kegiatan ini . Pada tahun 1681, Thomas lynch kembali menjadi gubernur Port Royal , kapten Henry Morgan disingkirkan dari jabatannya, tetap meneruskan kebiasaan buruknya sering berpesta dan  mabuk, meninggal dunia beberapa tahun kemudian.  Pada tahun 1692 terjadi gempa bumi besar diikuti Tsunami yang menenggelamkan 2/3 kota Port Royal, membunuh 3000 orang penduduknya diikuti ribuan kematian berikutnya akibat penyakit.

Sumber : National Geographic Channel, 4 Juli 2011.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar