Laman

Rabu, 02 Maret 2011

Serangan Penyakit Jantung Pada Usia Muda

Penyakit jantung koroner dan stroke termasuk penyebab kematian utama didunia, diperkirakan akan menjadi masalah nomor 3 terbesar didunia pada tahun 2030.   Faktor resiko seseorang untuk terkena penyakit jantung koroner, yaitu terjadinya penyumbatan

akibat aterosklerosis pada pembuluh darah koroner yang mensuply darah ke otot jantung, adalah : umur, hypertensi, dislipidemia, Diabetes Melitus, obesitas, merokok, stress, gaya hidup kurang aktif secara fisik ( sedentary ).    Dislipidemia adalah kondisi kadar lemak darah tidak normal meliputi tingginya kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida disertai rendahnya kadar kolesterol HDL.   Sekitar 60% - 70 % kolesterol dalam  aliran darah diangkut dalam bentuk Low Density Lipoprotein ( LDL ) menuju berbagai jaringan yang membutuhkannya. Pada kondisi dimana kolesterol LDL yang kita sebut sebagai kolesterol jahat jumlahnya didalam darah melebihi batas normal ,  terjadi perlekatan koleserol LDL pada dinding pembuluh darah diikuti proses radang menyebabkan timbulnya plak ( ateroma ).   Kolesterol HDL yang kita sebut juga sebagai kolesterol baik mempunyai efek antiaterogenik, mengangkut kolesterol yang ada dalam jaringan termasuk dari plak didinding pembuluh darah untuk dibawa ke hati dan dikeluarkan melalui saluran empedu. Kondisi terbaik untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner maupun stroke adalah kadar kolesterol HDL didalam darah yang tinggi disertai rendahnya kadar kolesterol LDL. Nilai standar kadar kolesterol dan trigliserida yang baik adalah sebagai berikut :
     Kolesterol total   < 200 mg/dl   , ambang batas tinggi  : 2oo - 239 mg/dl.
     Kolesterol LDL   < 100 mg/dl   , ambang batas tinggi  : 130 - 159 mg/dl.
     Kolesterol HDL   > 60 mg/dl     , ambang batas rendah : 40 - 60 mg/dl. 
     Trigliserida          < 150 mg/dl   , ambang batas tinggi   : 150 - 199 mg/dl.
Timbulnya plak/penebalan aterosklerosis pada dinding pembuluh darah terutama disebabkan tingginya kolesterol LDL didalam darah disertai rendahnya kolesterol HDL, pada umumnya berkaitan dengan konsumsi makanan tinggi kalori.  Dapat juga terjadi karena faktor keturunan tanpa adanya pola konsumsi tinggi kalori dimana terjadi ketidak sempurnaan produksi ataupun penyerapan kolesterol LDL, keadaan ini disebut Familial Hypercholesterolemia ( FH ).    Satu diantara 500 populasi masyarakat umum mengalami FH yang diturunkan dari salah satu orang tua ( heterozygous FH ) , 50 % diantara mereka akan terserang penyakit jantung koroner sebelum mencapai usia 50 tahun.  FH yang diturunkan oleh ke 2 orang tua ( homozygous FH ) sangat jarang ada di masyarakat.   Sangat penting dilakukan pemeriksaan kadar lemak darah diantara keluarga dari kasus serangan jantung koroner yang meninggal pada usia muda, sehingga apabila diantara mereka ada yang menderita FH dapat segera dilakukan upaya pencegahan penyakit jantung koroner atau stroke sedini mungkin sejak kanak kanak . Pencegahan dengan melaksanakan  pengaturan diet ,bila diperlukan ditambah pemberian obat penurun lemak darah.    Prediksi apakah seseorang akan mengalami serangan jantung tidak dapat hanya dilihat dari kadar kolesterol LDL saja, namun abnormalitas kadarnya yang langka sebesar 5 - 10 kali nilai normalnya pada anak anak atau dewasa muda perlu mendapat perhatian serius.

Sumber :
  • Mason W Freeman,MD, Christine Junge , kolesterol rendah jantung sehat, PT Bhuana Ilmu Populer kelompok Gramedia, cetakan ke 2, April 2008.
  • Ian hamilton - Craig,MB BS , PhD,FRACP, FCSANZ,FLS. Familial Hypercholesteloremia, Medical Progress, October 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar