Laman

Selasa, 17 Agustus 2010

Dampak Pemanasan Global 2010


Pemukaan bumi menyerap sebagian panas matahari dan memantulkan sisanya ke angkasa , namun akibat aktivitas manusia yang menyebabkan menumpuknya gas rumah kaca ( CO2, Uap air, methana ) radiasi gelombang panas tetap terperangkap dibumi menyebabkan suhu bumi setiap tahunnya terus meningkat. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan terjadinya fenomena cuaca ekstrim, mempengaruhi hasil pertanian, meningkatkan permukaan air laut, hilangnya gletzer, punahnya beberapa hewan. Fenomena cuaca ekstrim thn 2010 terlihat dari adanya gejala La Nina, musim hujan yang masih turun sejak Januari hingga Agustus dan diperkirakan masih akan berlanjut sampai bulan November, adanya gelombang tinggi mencapai 3 - 4 meter disejumlah lokasi di laut dan di pantai, adanya gelombang panas yang menyerang pantai timur Amerika Serikat di bulan Juli dan menyerang Rusia dan Portugis di bulan Agustus . Di Rusia suhu mencapai rata rata 38 derajat celcius, diperburuk dengan asap akibat kebakaran di 557 titk api dari lahan seluas 174.000 hektar , 700 orang meninggal setiap harinya karena suhu panas dan udara tak sehat. Curah hujan tinggi selama tahun 2010 menyebabkan terganggunya siklus pertanian di Indonesia, disertai kelembaban udara ekstrim yang menyebabkan munculnya hama dan virus tanaman diikuti terjadinya kegagalan panen di beberapa lokasi. Hujan deras yang terjadi pada bulan Agustus menyebabkan banjir di kabupaten Buru Maluku dan kabupaten Belu NTT, merendam ribuan hektar sawah. Juga menyebabkan banjir yang menewaskan 137 orang di Kashmir India , disertai bendungan jebol menewaskan 11 orang di Polandia dan Ceko, disertai longsor di Cina dan Korea utara, di Pakistan berdampak pada 20 juta penduduk , dengan 6 juta orang yang mengalami krisis pangan, serta menyebabkan 160o orang tewas . Sementara itu sebuah pulau es seluas 260 km2 terpisah dari gletser greenland dekat kutub utara, para ilmuwan Amerika tidak secara langsung dapat memastikan ini terjadi karena pemanasan global, diperkirakan laju bongkahan mencapai pantai timur Kanada akan memakan waktu selama 1 - 2 tahun, kemungkinan akan pecah akibat menabrak gunung es dan pulau pulau karang, kemungkinan akan membeku.

Telah berkembang pembicaraan tingkat dunia tentang pengurangan emisi gas rumah kaca untuk mengatasi pemanasan global. Protokol Kyoto diadaptasi pada bulan Desember 1997 , merupakan perjanjian internasional tentang penurunan emisi 6 gas rumah kaca ( Karbondioksida, Nitrousoksida, Methana, Sulfurheksafluorida, Hidrofluorokarbon dan Penfluorokarbon ) oleh negara industri . Dalam pembicaraan membahas pengurangan emisi gas buang di Kopenhagen Denmark bulan Desember 2007 dan di Bonn Jerman bulan Agustus 2010, masih terjadi perdebatan dalam hal penetapan target penurunan . Negara berkembang merasakan perlunya memiliki kebebasan dalam membangun ekonomi tanpa harus dibebani program pengurangan emisi secara ketat.


Sumber : Harian Kompas Juli dan Agustus 2010,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar