Laman

Jumat, 14 Januari 2011

Dampak Diet Pada Asma

Angka kejadian Asma didunia meningkat cukup tajam dalam 2 dekade terakhir, di Amerika Serikat meningkat dari 3,6 % tahun 1980 menjadi 5,8 % tahun 2003. Kondisi ini diduga karena terjadinya perubahan lingkungan dan perubahan pola konsumsi masyarakat, mengingat dampak perubahan akibat faktor keturunan memerlukan waktu yang lebih lama setelah melalui beberapa generasi. Pengaruh asam amino ( asam lemak ) dalam sistem kekebalan tubuh manusia telah diketahui selama 30 tahun, Black dan Shepard pada tahun 2007 menyatakan tinggginya
angka kesakitan Asma di masyarakat berkaitan dengan perubahan pola konsumsi asam amino. Diungkapkan adanya perubahan komposisi sel radang akibat meningkatnya konsumsi asam lemak tak jenuh omega 6 ( ada dalam margarin dan minyak sayur ) dan menurunnya konsumsi omega 3 ( ada dalam ikan ). Dari sebuah studi case control terhadap 1000 anak secara longitudinal, terungkap adanya kebiasaan konsumsi margarin yang lebih tinggi diantara anak anak dengan alergi dibandingkan dengan mereka tanpa riwayat kejadian alergi. Studi terhadap 400 anak usia 8 - 12 tahun di Australia menunjukkan adanya kaitan antara konsumsi rutin minyak ikan dengan menurunnya resiko kejadian asma, sementara itu pemberian suplemen minyak ikan pada penderita asma usia dewasa memperlihatkan adanya penurunan beratnya gejala dan frekwensi timbulnya gejala.

Meningkatnya angka kejadian Asma juga berkaitan dengan perubahan pola diet masyarakat yang lebih banyak mengkonsumsi makanan kemasan/ siap saji yang rendah nutrisi dan kurang mengkonsumsi makanan kaya anti oksidan seperti buah dan sayur. Diperkirakan rendahnya konsumsi anti oksidan meningkatkan kerentanan saluran napas terhadap proses oksidasi radikal bebas yang selanjutnya berperan menimbulkan proses radang sebagai proses dasar timbulnya Asma. Sebuah studi di Inggris yang membandingkan 515 penderita Asma dengan 515 orang populasi non asma menunjukkan lebih rendahnya konsumsi buah diantara penderita Asma. Sementara itu, hasil sebuah analisa terhadap 328 orang dengan gejala Wheezing ( napas berbunyi ) menunjukkan adanya kecenderungan menurunnya gejala setelah konsumsi buah ditingkatkan.
Catatan : Ada juga beberapa penelitian yang menunjukkan tidak adanya dampak perbaikan gejala penyakit setelah menambah pengobatan dengan minyak ikan ataupun anti oksidan .


Sumber : 
Xingqing Deng MD MPH, Daniel Vernaske MD , Terryl Hartman PHD RD, Tina V Hartert MD MPH,Reviewing the impact of Diet on Asthma and Allergy, Medical Progress , july 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar